ALOKASI GAS DOMESTIK NAIK

ALOKASI GAS DOMESTIK NAIK

 

Alokasi gas bumi untuk dalam negeri kembali naik pada tahun 2014, sesuai kontrak, tahun ini dialokasikan gas bumi untuk konsumen domestic sebesar 3.782 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau 52,7 persen.

Pada tahun 2012, porsi gas domestic sebesar 3.550 BBTUD atau 49,5 persen. Alokasi ini menjadi 3.774 BBTUD atau 52,1 persen pada tahun 2013. Sementara itu, volume gas diekspor terus mengalami penurunan dari 3.631 BBTUD atau 50,5  persen pada tahun 2012, menjadi 3.402 BBTUD pada tahun 2013 atau naik 47,9 persen.Pada tahun 2014 turun lagi menjadi 3.393 BBTUD atau 42,7 persen.

Industri pada tahun 2013 memanfaatkan gas bumi terbesar dengan porsi 19 persen atau sebesar 1.316 BBTUD, sedaangkan listrik memanfaatkan alokasi LNG dan gas bumi sebesar 1.097 BBTUD atau 16 persen dari total produksi gas. Sedangkan untuk pabrik pupuk, yang saat ini dalam tahap pembangunan beberapa pabrik pupuk baru dalam rangka revitalisasi memanfaatkan gas, sebesar 735 BBTUD atau sebesar 10 persen.

Langkah yang diambil untuk meningkatkan pasokan untuk domestik, antara lain optimalisasi pengiriman gas alam cair (LNG) untuk domestic. Tahun ini, komitmen pasokan LNG domestic mencapai 39 kargo, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 yang sebanyak 25 kargo. Selain itu, lapangan-lapangan baru yang seluruh produksinya untuk konsumen domestik ikut meningkat.

CADANGAN MIGAS NON KONVENSIAL INDONESIA CAPAI 1037 TCF

CADANGAN MIGAS NON KONVENSIAL INDONESIA CAPAI 1037 TCF

Cadangan minyak bumi nasional yang saat ini tersisa hanya untuk 23 tahun dikonsumsi, cadangan migas non konvensional  menunjukan angka yang sangat prospektif untuk dikembangkan, tidak kurang 1037 TCF cadangan migas non konvensional yang bangsa Indonesia miliki, terdiri dari 574 TCF untuk shale gas dan 453 TCF untuk gas metana.

Minat investor baik dalam maupun luar negeri cukup besar terhadap pengembangan migas non konvensional. Pemerintah saat ini telah melakukan pengembangan Migas non konvensional yaitu CBM dengan sumber daya sebesar 453 TCF dan Shale Gas dalam waktu dekat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.

Pada tahun ini, Pemerintah merencanakan menandatangani Kontrak Kerja Sama Shale Hidrokarbon, untuk lebih meningkatkan animo eksplorasi Shale Hidrokarbon yang potensinya 574 TCF tersebut yang tersebar diseluruh cekungan utama di Indonesia dan sampai saat ini, pemerintah telah menandatangani 54 kontrak CBM dan 1 kontrak migas non konvensional.

KABUT ASAP GANGGGU PRODUKSI MINYAK

KABUT ASAP GANGGGU PRODUKSI MINYAK

 

Polusi kabut asap terjadi di provinsi Riau dan sekitarnya telah mengganggu kegiatan  operasi hulu migas. Ratusan sumuru minyak harus ditutup dan potensi produksi telah hilang sampai 12.000 barel perhari (BPOD) semenjak hari Rabu 11 Maret 2014. Potensi produksi yang hilang terbesar berasal dari wilayah kerja Rokan yang dioperasikan oelh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI).Kualitas udara yang sangat buruk membuat PT.CPI harus melakukan perawatan darurat terhadap North Duri Cogen  dan menyebabkan  penurunan daya (power shedding) sebesar 70 mega watt (MW). Sebanyak 573 sumur harus ditutup dan 19 pompa untuk injeksi air harus ditutup akibat power shedding ini. selain itu beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi terpaksa dihentikan.

Kegiatan operasi menjadi semakin terbatas karena mulai 31 Maret 2014 semua wilayah operasi PT. CPI sudah berada dalam kondisi kategori Merah yanag mengindikasikan bahwa Pollution Standard Index (PSI) sudah diatas 500 PSI, karena dari aspek kesehatan dan keselamatan, kabut asap tidak aman buat pekerja.

Teknik Perminyakan

Teknik Perminyakan

 

Petroleum engineering is the practical application of the basic and physical sciences of mathematics, geology, physics, and chemistry and all of the engineering sciences to the discovery, development, and production, and transportation of petroleum atau teknik perminyakan adalah aplikasi lapangan dari fisika, matematika, geologi, kimia, dan berbagai ilmu lainnya untuk menemukan, mengembangkan, memproduksi, hingga mendistribusikan minyak dan gas yang ada didalam bumi. ilmu Teknik Perminyakan mulai tumbuh kembang saat Kolonel Drake yang mengebor lapisan tanah di Titusville di Pennsylvania. Sejak saat itulah ilmu itu terus menggeliat hingga memiliki kurikulum terstandar dalam dunia universitas atau institut dengan judul “Petroleum Engineering”.

Ilmu Teknik Perminyakan masih terus mengakselerasi perkembangannya. Walaupun ada banyak bidang Teknik Perminyakan saat ini, tapi secara umum ilmu ini bisa dibagi kedalam ketiga sub-teknik: Teknik Reservoir, Teknik Pengeboran, dan Teknik Produksi. Ilmu Teknik Perminyakan selalu berkembang dengan terutama di negara-negara yang kaya dengan sumber migas, ilmu Teknik Perminyakan Indonesia juga berkembang pesat seperti negara-negara kaya migas lainnya. Sampai sejauh ini, sudah ada beberapa kampus yang memasukan ilmu Teknik Perminyakan didalam salah satu kategori jurusannya diantaranya adalah ITB, UPN, Univ. Trisakti, dan beberapa STT Migas yang tersebar di seantero di Indonesia. Dalam salah satu sumber telah disebutkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki 60 cekungan sumber migas yang terbentang di sepanjang pantai barat Sumatera termasuk di Laut Cina Selatan, pantai utara Jawa dan berbelok ke selat Makasar, yaitu di sepanjang pantai barat Kalimantan. 60 cekungan ini dirinci lagi menjadi 38 basin telah dieksploitasi, yang 15 di antaranya telah berproduksi, 11 belum produksi, dan dalam tahap eksploitasi, dan masih ada 22 basin lagi yang belum dieksploitasi hingga sekarang.

Manfaat Minyak dan Gas Bumi Pada Kehidupan Manusia

Manfaat Minyak dan Gas Bumi Pada Kehidupan Manusia

 

Minyak bumi merupakan sumber daya dari alam yang keberadaannya sangat langka apabila manusia terus mengeksploitasi untuk segala kebutuhan. Manfaat minyak bumi pun sangat penting bagi kebutuhan sehari-hari. Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang menjadi komoditi perdagangan yang sangat penting bagi dunia karena minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling utama saat ini.

Beberapa manfaat gas alam yaitu, Pertama Gas alam sebagai bahan bakar antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV). Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih ‘bersih’ bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Kedua Gas alam sebagai bahan baku, bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik LDPE (low density polyethylene), LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE (high density polyethylen), PE (poly ethylene), PVC (poly vinyl chloride), C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan. Dan Ketiga Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, Gas alam yang paling besar digunakan untuk komoditas ekspor di dunia yaitu LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam cair adalah Gas alam cair Liquefied Natural Gas (LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius.

Proses Terbentuknya Minyak Dan Gas Bumi Di Alam

Proses Terbentuknya Minyak Dan Gas Bumi Di Alam

 

Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa sisa tersebut tertimbun oeleh endapan pasir, lumpur dan zat zat lain selam jutaan tahun dan mendapat tekananan serta panas bumi secara alami. Hasil penguraian yang terbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan berwujud gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.

Ada tiga macam teori yang menjelaskan bagaimana terbentuknya minyak dan gas bumi yang pertama teori biogenetik (teori organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur. Kedua Teori an organik  bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktifitas bakteri. Ketiga Teori duplex, merupakan perpaduan antara teori biogenetik dan an organik yang menyebutkan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai organisme laut baik hewani maupun nabati. minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap). Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.

Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak Bumi dan Gas Alam

 

Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Minyak bumi atau disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Minyak bumi bisa diartikan petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon sebagian besar seri alkana tetapi bervariasi dalam penampilan komposisi dan kemurnianya. Minyak bumi juga sering diartikan dengan emas hitam yaitu cairan kental berwarna coklat gelap atau kehijaun yang mudah terbakar yang berada dilapisan atas dibeberapa area kerak bumi.

Sedangkan  gas alam adalah campuran hidrokarbon ringan yang terbentuk alami yang bercampur dengan beberapa senyawa non hidrokarbon. Gas alam disebut juga gas bumi atau gas rawa adalah bahan bakar fosil terbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan batu bara. Gas bumi yang kaya dengan metana di produksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan bahan organik selain dari fosil disebut biogas. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan karena lebih ringan dari udara sehingga mudah tersebar di atmosfer. Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960 an produksi gas aalam tersebut dari ladang PT. Stanvac Indonesia di Pendopo Sumatera Selatan.

K3 dan Penerapanya pada industri Minyak dan Gas

K3 dan Penerapanya pada industri Minyak dan Gas

 

Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan kerja atau K3 adalah suatu upaya guna memberikan perlindungan kepada setiap orang yang berada ditempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. K3 perlu mengidentifikasi bahaya-bahaya yang ada disekitar pelaksanaaan proyek misalnya (bahaya kebakaran, banjir, dan gempa bumi). Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu batas yang memadai sedang Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya peristiwa K3 dengan akibat yang ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi. setelah teridentifikasi maka identifikasi bahaya kita perlu memberikan informasi kepada seluruh karyawan tentang cara-cara penyelamatan dan mengajaknya untuk sadar akan bahaya tersebut, yaitu dengan cara membuat brosur safety induction dan disebarkan kepada seluruh karyawan proyek maupun tamu yang berkunjung.

Didalam Proyek, K3 sangat penting sekali perannya yaitu untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, adapun target K3 adalah Zero Accident, setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.

K-3 terutama di industri pertambangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting demi kelancaran kegiatan operasional sehingga timbulnya rasa aman dan nyaman bagi pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif. Dalam industri pertambangan seorang Kepala Teknik Tambang (KTT) ditunjuk sebagai penanggung jawab penuh terhadap K-3 dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Pengawas Operasional dan Pengawas Teknis. Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan.

ISO dan penerapanya pada industri Minyak dan Gas

ISO dan penerapanya di Minyak dan Gas

 

Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara.  ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. yang merupakan lembaga nirlaba internasional. manfaat penerapan ISO adalah :

  •       Meningkatkan citra perusahaan
  •       Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
  •       Meningkatkan efisiensi kegiatan
  •       Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan                (plan, do, check, act)
  •       Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
  •       Mengurangi risiko usaha
  •       Meningkatkan daya saing
  •       Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan
  •       Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal

Contoh penerapan ISO dalam dunia minyak dan gas adalah dengan adanya standar sistem manajemen mutu ISO 9001/API Spec Q1. API Spec Q1 ini merupakan persyaratan spesifik (technical standard) dari  standar sistem manajemen mutu untuk organisasi yang bergerak di bidang minyak dan gas (petroleum, petrochemical & natural gas industry sector). Standar ini dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API), sebuah organisasi yang terakreditasi oleh American National Standards Institute(ANSI) yang bertugas mengembangkan standar organisasi dan standar operasi untuk industri minyak dan gas. Berbeda dengan ISO yang memiliki banyak perwakilan Certification Body (CB) di Indonesia semisal SGS, DQS, LRQA, BV, dan sebagainya, API tidak memiliki CB selain API sendiri. Sehingga pihak yang hendak mendaftarkan API Q1 harus berhubungan langsung dengan pusat API, Amerika.

Copyright © 2025 Training Oil Gas | Pusat Manajemen | Pelatihan Rumah Sakit
Butuh bantuan! Klik disini

Kami siap membantu, silahkan berkomunikasi langsung dengan Tim Kami yang sedang online saat ini. Jika jaringan sedang sibuk, mungkin karena sedang melayani pelanggan lain. Untuk respon cepat silahkan kirim email ke: [email protected] untuk pelayanan via Help Desk

Customer Support

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Customer Support

Shinta (AI)

Online

Customer Support

Rizkya - Head Office

Online

Customer Support

Andini Eryani - Head Office

Online

Umu Hanifatul - Head OfficeCustomer Support

Yth. Bapak/ibu ada yang bisa saya bantu..? 00.00

Shinta (AI)Customer Support

Hi, Ada yang Bisa saya bantu pak/bu? 00.00

Rizkya - Head OfficeCustomer Support

Yth. Bapak/ibu ada yang bisa saya bantu..? 00.00

Andini Eryani - Head OfficeCustomer Support

Yth. Bapak/ibu ada yang bisa saya bantu..? 00.00