Teknik Perminyakan
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Petroleum engineering is the practical application of the basic and physical sciences of mathematics, geology, physics, and chemistry and all of the engineering sciences to the discovery, development, and production, and transportation of petroleum atau teknik perminyakan adalah aplikasi lapangan dari fisika, matematika, geologi, kimia, dan berbagai ilmu lainnya untuk menemukan, mengembangkan, memproduksi, hingga mendistribusikan minyak dan gas yang ada didalam bumi. ilmu Teknik Perminyakan mulai tumbuh kembang saat Kolonel Drake yang mengebor lapisan tanah di Titusville di Pennsylvania. Sejak saat itulah ilmu itu terus menggeliat hingga memiliki kurikulum terstandar dalam dunia universitas atau institut dengan judul “Petroleum Engineering”.
Ilmu Teknik Perminyakan masih terus mengakselerasi perkembangannya. Walaupun ada banyak bidang Teknik Perminyakan saat ini, tapi secara umum ilmu ini bisa dibagi kedalam ketiga sub-teknik: Teknik Reservoir, Teknik Pengeboran, dan Teknik Produksi. Ilmu Teknik Perminyakan selalu berkembang dengan terutama di negara-negara yang kaya dengan sumber migas, ilmu Teknik Perminyakan Indonesia juga berkembang pesat seperti negara-negara kaya migas lainnya. Sampai sejauh ini, sudah ada beberapa kampus yang memasukan ilmu Teknik Perminyakan didalam salah satu kategori jurusannya diantaranya adalah ITB, UPN, Univ. Trisakti, dan beberapa STT Migas yang tersebar di seantero di Indonesia. Dalam salah satu sumber telah disebutkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki 60 cekungan sumber migas yang terbentang di sepanjang pantai barat Sumatera termasuk di Laut Cina Selatan, pantai utara Jawa dan berbelok ke selat Makasar, yaitu di sepanjang pantai barat Kalimantan. 60 cekungan ini dirinci lagi menjadi 38 basin telah dieksploitasi, yang 15 di antaranya telah berproduksi, 11 belum produksi, dan dalam tahap eksploitasi, dan masih ada 22 basin lagi yang belum dieksploitasi hingga sekarang.