Era sekarang ini semakin canggih dan berkembang saja sektor industri , transportasi serta yang lain yang ada di dunia ini . Sektor indutri dan transportasi dalam operasionalnya membutuhkan energi yang didapatkan dari bahan bakar. Dari tahun-ketahun kedua sektor ini tentunya mengalami perkembangan atau kenaikan dilihat dari jumlahnya. Jumlahnya yang dari tahun ketahun bertambah saja. Perkembangan jumlah industri dan alat transportasi memiliki hubungan erat dengan penggunaan sumber energi yang dimanfaatkan. Meningkatnya penggunaan sumber bahan bakar berdampak pada porduksi minyak yang ditekan supaya menghasilkan minyak secara optimal sehingga terpenuhi kebutuhannya. Hal ini juga terjadi untuk negara kita yang memiliki banyak industri serta populasi penduduk banyak yang memerlukan transportasi untuk aktivitasnya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Indonesia akan mengalami kekurangan suplay kebutuhan minyak dalam dasawarsa kedepan. Menurut mantan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak Bumi dan Gas Bumi (jurnal maritim Mei 2015) Faisal Basri menyebutkan bahwa produksi minyak dari tahun ke tahun akan mengalami penurunan dan diprediksi pada tahun 2025 cadangan minyak Indonesia hanya 400.000 barel per hari. Sedangkan kebutuhan konsumsi BBM nasional berkisar 1,9 juta barel per hari. Menurut beliau produksi minyak dari tahun-ketahun terus mengalami penurunan. Ini tetntu juga disebabkan berkurangnya sumber cadangan minyak yang ada. Sehingga perlu adanya regulasi aturan pemerintah yang didalamnya perlu mengatur tentang pengelolaan minyak secara bijak guna masa yang akan datang. Mengingat semakin sedikitnya cadangan minyak yang ada perlu ada solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak di masa akan datang. Perlu adanya pencarian sumber energi alternatif sebagai pengganti minyak. Sebenarnya ada yang sudah mulai melakukan upaya eksplorasi energi terbarukan salah satunya adalah dengan pemanfaatan sumber panas bumi atau yang sering dikenal sebagai geotermal. Meningat sumber panas bumi indonesia yang terbilang paling besar yakni berkisar 40% bisa dimanfaatkan sebagai alternatif energi kita. Pemanfaatannya masih sedikit sehingga dirasa aman buat energi ke depannya. Hal ini bisa mengatasi permasalahan kelangkaan cadangan energi dari minyak bumi